Minggu, 12 Juni 2022

Biografi dan Perjalanan Hidup Ali Ash Shabuni

Biografi dan Perjalanan Hidup Ali Ash Shabuni

Oleh :

Tafhajils Iqnesdha SP                         NIM: 4119059


PEMBAHASAN

A.    Biografi Singkat Ali Ash Shabuni

Nama lengkap beliau adalah Muhammad Ali bin Jamil Ash Shabuni. Ia lahir pada tahun 1928 M/1347 H dan dalam beberapa artikel disebut lahir pada 1930 M.[1] Beliau merupakan seorang mufassir kontemporer yang produktif terkemuka yang lahir di Aleppo, beliau hidup di tengah keluarga yang cinta akan ilmu pengetahuan dan terpelajar.[2]

Ayah beliau Syaikh Muhammad Jamil Ash Shabuni juga merupakan seorang ulama senior terkemuka di Aleppo.[3] Dalam beberapa sumber dijelaskan bahwa Ali Ash Shabuni pada mulanya diberi pendidikan dasar dan formal oleh ayahnya sendiri.[4] Beberapa keilmuan yang diajarkan ayahnya yaitu gramatika bahasa Arab, ilmu agama dan ilmu waris.[5]

Menurut analisis saya karena latar belakang keluarga Ali Ash Shabuni yang cinta akan ilmu pengetahuan dan ayahnya yang juga merupakan seorang ulama yang juga berteman dengan ulama, itulah sehingga Ali Ash Shabuni lebih termotivasi dan punya peluang lebih besar dalam menuntut ilmu.

Beliau wafat pada usia 91 tahun di kota Yelwa, Barat Laut Turki, pada hari Jumat 19 Maret 2021 M.[6]

B.     Perjalanan Hidup Ali Ash Shabuni

1.      Pendidikan Ali Ash Shabuni

Ali Ash Shabuni semenjak kecil sudah memperlihatkan kepiawaiannya dalam mempelajari berbagai macam ilmu, hal tersebut dapat dibuktikan ketika beliau dapat menghafal Al Quran diluar kepala semenjak usianya yang masih kecil, tak heran banyak diantara ulama yang senang dengan beliau ketika beliau belajar di tempatnya.

Ali Ash Shabuni memulai kegiatan menuntut ilmunya ketika belia di Suriah, disamping melakukan pendidikan dasar beliau juga turut aktif mengikuti berbagai macam kajian yang diadakan di mesjid-mesjid sekitar.[7]  

Lalu Ali Ash Shabuni mengikuti pendidikan formal di sekolah pemerintah yaitu Madrasah Tijariyah, akan tetapi beliau disana hanya selama satu tahun, yang kemudian beliau melanjutkan pendidikannya ke sekolah khusus Syari'ah, Khaswariya yang mana berada di Aleppo, beliau tidak hanya mempelajari tentang hukum, akan tetapi juga termasuk pelajaran-pelajaran umum, dan berhasil menyelesaikan studinya pada tahun 1949 M.

Lalu selanjutnya ia melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Syariah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.[8] Dan beliau memperoleh gelar Lc pada tahun 1371 H/ 1952 M, dan beberapa tahun berikutnya beliau memperoleh gelar magister pada bidang Peradilan Syariah, studinya di Mesir merupakan beasiswa dari Dep. Wakaf Suriah.[9]

2.      Karir Ali Ash Shabuni

Setelah menyelesaikan studinya di Mesir, beliau kembali ke kampung halamannya di Aleppo dan disana ia berprofesi selama delapan tahun sebagai pengajar di sekolah menengah atas dari tahun 1955-1962 M, lalu beliau ditawari untuk menjadi pengajar di dua Universitas terkenal yang letaknya ada di Mekkah yaitu di Fakultas Syariah Universitas Ummul Qura dan di Fakultas Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz, beliau mengajar disana selama 28 tahun.[10]

Disamping itu, beliau juga turut aktif mengikuti organisasi Liga Muslim Dunia dan juga menjabat sebagai penasihat dalam Dewan Riset Kajian Ilmiah Al Quran dan Sunnah. Ia bergabung disana beberapa tahun.[11]

C.    Guru-Guru Beliau

Diantara guru beliau ialah Syaikh Kamil, dan juga ulama-ulama yang cukup terkenal di Aleppo saat itu seperti Syaikh Muhammad Said, Syaikh Ahmad Al Shama, Syaikh Muhammad Najib Khayatah dan Syaikh Muhammad Najib Sirajuddin.[12]

D.    Karya Beliau

Disamping kegiatan mengajar, Ali Ash Shabuni juga dikenal sebagai seorang tokoh yang produktif dalam hal penulisan, dan salah satu karya beliau dalam bidang tafsir Al Quran adalah "Shafwah Tafsir", karya ini beliau kerjakan selama lima tahun.[13]

Disamping itu, beliau juga menulis diantaranya :

1.      Ikhstisar Tafsir Ibn Katsir

Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab karya Ibnu Katsir, yang kitab ini disusun dengan metode tematik, kitab ini memudahkan seorang untuk membaca tafsir ibnu katsir sehingga dapat memudahkan seseorang untuk memperoleh substansi dari ayat Al Quran sebagaimana yang dimaksud oleh Ibnu Katsir.

2.      Rawa'iy Bayan Fi Ayat Ahkam min Al Quran

Kitab ini mengandung tentang hukum-hukum syarak dan diharapkan beliau kitab ini menjadi rujukan utama dalam mengambil hukum sehingga tidak menyulitkan umat dalam mengkaji Al Quran.

3.      At Tibyan Fi Ulum Qur'an

Karya ini mulanya ditujukan beliau untuk "diktat" kuliah kajian ilmu-ilmu Al Quran, karya ini memakai sistematika standar ilmiah, karya ini sangat bermanfaat bagi yang ingin mendalami Al Quran.[14]

4.      An Nubuwwah wal Anbiya

5.      Qabasun min An Nur Al Quran

Ini adalah kitab tafsir yang mulanya disajikan ayat-ayat Al Quran dari awal hingga akhir secara berurutan dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami.[15]

 

 

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fiqi Purba. “Ummat Islam Dunia Berduka, Cendekiawan Muslim Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni Meninggal Dunia.” Jurnal Medan. Last modified 2021. https://jurnalmedan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1491661645/ummat-islam-dunia-berduka-cendekiawan-muslim-syekh-muhammad-ali-ash-shabuni-meninggal-dunia.

Fatmawati, Lili. “Konsep Talak dalam Tafsir Al-Qur’an (Studi Komparatif Kitab Rawai’u Al-Bayân Fî Tafsîr Âyât Al-Ahkam Min Al-Qur’an Karya Muhammad Ali Ash-Shâbuni (W. 2021 M) Dan Tafsîr Âyat Al-Ahkâm Karya Muhamad Ali as-Sâyis (W. 1976” (2021).

Fushah, Linul. “Khusyuk dalam Shalat Menurut Ali Ash-Shabuni dalam Kitab Ṣafwah At-Tafāsīr.” STAIN Kudus, 2017.

Kusno. “‘Imarah Al-Masajid dalam Al-Quran (Studi Pemikiran Muhammad Ali Ash Shobuni dalam Rawai’u Al-Bayan Tafsir Ayat Al-Ahkam Min Al-Qur’an).” Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, 2017.

Mahlida, Elva. “Penafsiran Ayat Poligami (Studi Perbandingan Tafsir Muhammad’Ali Al-Sabuni Dan Siti Musdah Mulia).” IAIN Ponorogo, 2017.

Maskuroh, Yoyoh. “Konsep Ahli Waris Radd Menurut Muhammad Ali Al Shabuni dan Hukum Waris Islam (Studi Komperatif).” Uin Sultan Maulana Hasanudin Banten, 2017.

Razzaq, Abdur, and Andy Haryono. “Analisis Metode Tafsir Muhammad Ash-Shabuni dalam Kitab Rawâiu’al-Bayân.” Wardah 18, no. 1 (2017): 48–59.

Riyadi, Ridho. “Zina Menurut Ali Ash-Shabuni dalam Tafsir Shafwatu Tafasir.” Studia Quranika 5, no. 2 (2021): 192–218.

Sari, Rosa Lita. “Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Jilbab (Studi Komparatif Tafsir Muhammad Quraish Shihab Ddan Tafsir Muhammad Ali Ash-Shabuni” (2016).

Shukri, Hanim Shafiera Binti. “Penafsiran Ali Ash-Shabuni Terhadap Ayat-Ayat Tasybih dalam Surat Al-Baqarah (Kajian Dari Ilmu Balaghah).” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2013.

Sulaiman, Ahmad Muhsim bin. “Makna Ash-Shadr dalam Al-Qur’an (Kajian Muqoranah Shafwatut Tafasir dan Tafsir Al-Munir).” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2017.

 



[1] Abdur Razzaq and Andy Haryono, “Analisis Metode Tafsir Muhammad Ash-Shabuni dalam Kitab Rawâiu’al-Bayân,” Wardah 18, no. 1 (2017): 57.

[2] Lili Fatmawati, “Konsep Talak dalam Tafsir Al-Qur’an (Studi Komparatif Kitab Rawai’u Al-Bayân Fî Tafsîr Âyât Al-Ahkam Min Al-Qur’an Karya Muhammad Ali Ash-Shâbuni (W. 2021 M) dan Tafsîr Âyat Al-Ahkâm Karya Muhamad Ali as-Sâyis (W. 1976” (2021): 41.

[3] Hanim Shafiera binti Shukri, “Penafsiran Ali Ash-Shabuni Terhadap Ayat-Ayat Tasybih dalam Surat Al-Baqarah (Kajian Dari Ilmu Balaghah)” (Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2013), 16.

[4] Ridho Riyadi, “Zina Menurut Ali Ash-Shabuni dalam Tafsir Shafwatu Tafasir,” Studia Quranika 5, no. 2 (2021): 32–33.

[5] Razzaq and Haryono, “Analisis Metode Tafsir Muhammad Ash-Shabuni dalam Kitab Rawâiu’al-Bayân,” 57.

[6] Ahmad Fiqi Purba, “Ummat Islam Dunia Berduka, Cendekiawan Muslim Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni Meninggal Dunia,” Jurnal Medan, last modified 2021, https://jurnalmedan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1491661645/ummat-islam-dunia-berduka-cendekiawan-muslim-syekh-muhammad-ali-ash-shabuni-meninggal-dunia.

[7] Yoyoh Maskuroh, “Konsep Ahli Waris Radd Menurut Muhammad Ali Al Shabuni dan Hukum Waris Islam (Studi Komperatif)” (UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, 2017), 16.

[8] Maskuroh, 16.

[9] Rosa Lita Sari, “Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Jilbab (Studi Komparatif Tafsir Muhammad Quraish Shihab dan Tafsir Muhammad Ali Ash-Shabuni,” 2016, 86.

[10] Ahmad Muhsim bin Sulaiman, “Makna Ash-Shadr dalam Al-Qur’an (Kajian Muqoranah Shafwatut Tafasir dan Tafsir Al-Munir)” (Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2017), 16.

[11] Kusno, “‘Imarah Al-Masajid dalam Al-Quran (Studi Pemikiran Muhammad Ali Ash Shobuni dalam Rawai’u Al-Bayan Tafsir Ayat Al-Ahkam Min Al-Qur’an)” (Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, 2017), 57.

[12] Elva Mahlida, “Penafsiran Ayat Poligami (Studi Perbandingan Tafsir Muhammad’Ali Al-Sabuni Dan Siti Musdah Mulia).” (IAIN Ponorogo, 2017), 22–23.

[13] Sulaiman, “Makna Ash-Shadr dalam Al-Qur’an (Kajian Muqoranah Shafwatut Tafasir dan Tafsir Al-Munir),” 17.

[14] Linul Fushah, “Khusyuk dalam Shalat Menurut Ali Ash-Shabuni dalam Kitab Ṣafwah At-Tafāsīr” (Stain Kudus, 2017), 33–34.

[15] Sulaiman, “Makna Ash-Shadr dalam Al-Qur’an (Kajian Muqoranah Shafwatut Tafasir dan Tafsir Al-Munir),” 20. 

Baca selengkapnya